Sabtu, 03 September 2016

Tuju Kelimpahan


TUJU KELIMPAHAN merupakan ilmu kuno Melayu yang bertujuan agar rezeki tiada putus dan seseorang atau beberapa orang menjadi pemodal kita untuk jalan rezeki, ini bisa semacam pengeretan juga.
Tuju ini bukan mencuri hak orang lain, tapi peluang rezeki yang mendekati.
Inilah yang disebut:
Naik Tuah,
Tinggi Marwah,
Rezeki Melimpah,
Sihat Berkah
Langkah-langkah untuk mengamalkan Tuju Kelimpahan adalah:
1. Jemput Tuah Diri
Jampi:
“Bismi alif, ba, ta, tsa, jim, ha, kho, dal, dzal, ro, zay,
sin, syim, shod, dhod, tho, zho, ain, ghoin, fa, kof,
kaf, lam, mim, nun, wau, Ha, lam alif, hamzah, ya.
Kutegakkan dalam batang tubuhku.
Kaf, lam, nun, Ha, lam alif, hamzah, memenuhi segala batang diri akan cahaya.
Alif, ba, ta, dzal, zho, mim, ya, seri muka tuah untungku.
Tsa, jim, ro, zai, sin, syin, tho, lapang hidup jauh bala.
ha, kha, dal, apa dipegang apa elok, apa diberi naik tuah.
Shod, dhod, ain, ghoin, fa, kof, wau, langkah kanan silangkah tujuh.
Apa di ulu apa begagan.
Apa di dada apa beturai
Apa di jejak apa bebuah.
Ulu tuah, dada tuah, jejakpun tuah.
Berkat aku memakai si tuah badan, tuah kulit, tuah daging, tuah tulang hingga kedalam.
Tuah dipandang, tuah didengar, tuah terucap, tuah disir.
Makbul doa pengajar guruku. Nur cahaya akan diriku.
Laailaha illallah. hu”
Guna:
untuk mendatangkan eneri positif pada diri, hilang kesialan dll.
Digunakan dengan bahan dan olah gerak tertentu. Di budaya Suku Melayu, mantera tuah diri ini menggunalkan bahan:
Limau/jeruk Purut satu pasang
Bunga setaman tujuh jenis
Minyak wangi
limau/limau kuku harimau (untuk lelaki saja)
limau/jeruk pagar
air tujuh sumber.
2. Menaikkan Pemanis Siawang Lebih
“Hai simanggur bulan dan bintang. Matahari terbit di ubun – ubunku, bulan purnama di mukaku, bintang tujuh di keningku, bintang penabur di dadaku. Hai Allah tiada penabur di dadaku. Hai Allah tiada aku kelindihan duduk mak inang canang yang banyak berkat aku memakai si awang yang lebih. Jika aku duduk aku juga yang lebih, jika berdiri aku juga yang lebih. Jika aku berjalan aku juga yang lebih. Dilebihkan Allah, dilebihkan Muhammad, diebihkan baginda Rasullah berkat Lailahaillallah.
Mantra di atas adalah salah satu dari mantra si awang yang lebih yang bermanfaat untuk pemanis. Dinaikkan pada subuh dengan mengambil air liur dengan ibu jari kanan setelah dimantrai sapukan pada wajah, tangan dan dada.
3. Melepaskan Tuju Ke Seseorang
“Hai nisan menggarang, nallah mengangkangkan Sariah namanya, engkau yang kata Tuhan mari engkau kemari aku tahu asalmu mula jadi, wadi, muni, mani, maknikam, mari engkau kemari ini tempatnya engkau berkat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah.”
Mantra di atas disebut jampi pelepas digunakan untuk pengeretan seseroang. Caranya adalah tentanglah biji mata seseorang yang akan dipelet saat dibayangkan dengan putus makrifat sambil membaca mantra pelepas di atas satu nafas kemudian tariklah ke dalam jantung. Harus putus makrifat seolah ada orang itu di depan kita.
4. Naikkan Gerak Sembilan.
5. Naikkan Tuju kelimpahan pada 13, 14, 15 Purnama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar